Salah satu gelandang bertahan AC Milan, Mark van Bommel, mengaku kalau ia merasa sangat sedih saat meninggalkan Bayern Muenchen untuk hijrah ke San Siro pada bursa transfer Januari lalu.
Perasaan Bommel tersebut bisa dimaklumi lantaran gelandang asal Belanda itu menghabiskan waktu cukup lama di salah satu klub terkaya di Bundesliga itu. Tidak hanya itu, kondisi di mana ia juga menjadi kapten dan pemain yang sangat dihormati di sana, membuat Muenchen menjadi salah satu klub yang paling berkesan baginya.
"Saya mengenal semua yang terkait dengan Bavarians. Saya sangat merindukan mereka dan saya meneteskan air mata saat meninggalkan mereka," ujar Bommel, seperti yang dikutip Bild.
Meski mengaku cukup sedih, Bommel menyatakan tidak menyesal pindah ke Milan. Malah gelandang berusia 33 tahun itu menganggap keputusannya untuk pindah ke Milan adalah keputusan yang tepat. Ia bahkan merasa sangat kerasan bermain di Milan.
"Keputusan itu (untuk pindah ke Milan) adalah keputusan yang tepat untuk saya. Saya berintegrasi cukup cepat di sini, mungkin karena saya bisa berbicara dalam banyak bahasa. Di lapangan saya juga banyak bicara, tapi terkadang semuanya datang begitu cepat sehingga saya membuat beberapa kesalahan," tambah Bommel
"Meski demikian rekan-rekan saya yang lain bisa memahaminya karena mereka ingin membantu saya untuk lebih cepat berintegrasi. Untuk alasan itu, saya tidak merasa asing di Milan," tutup Bommel.
Bommel pindah ke Milan pada Januari lalu dengan status bebas transfer setelah bekas gelandang Barcelona itu membatalkan sisa kontraknya dengan Muenchen. Iapun langsung menjadi salah satu pemain penting bagi Milan dan telah bermain sebanyak lima kali bersama I Rossoneri di segala ajang.
Sumber : bolanews.com
No comments:
Post a Comment