Ibra dan Guardiola memang berbalas serangan menyusul hengkangnya Ibra dari Barcelona pada 2010 lalu. Ibra sendiri bergabung dengan Barca pada 2009 dari Inter Milan. Namun satu tahun kemudian Guardiola mendepak Ibra ke Milan.
Beberapa kali Ibra membeberkan hubungan tak harmonisnya dengan Guardiola saat masih di Camp Nou. Guardiola pun tak tinggal diam dan beberapa kali memberikan balasan kepada striker asal Swedia ini.
Justru AC Milan yang merasakan dampak positif dari tak akurnya Ibra dan Guardiola. Kedatangan Ibra ke San Siro langsung membuahkan hasil dengan mengamankan scudetto di musim pertamanya.
"Sesuatu hal yang bagus bahwa Ibra dulu bertarung dengan Guardiola," ujar wakil presiden Milan, Adriano Galliani kepada La Gazzetta dello Sport, Kamis 10 November 2011..
“Jika tidak ada kasus itu, dia (Ibra) tentu masih bermain sepakbola di sana dengan Barcelona. Kini sebaliknya, San Siro yang menikmati kemampuannya," tambah pria berkepala plontos ini.
Ibra memang kerap sering berputar haluan dengan menyerang bekas klubnya. Hal itu pula yang dilakukan Ibra kepada Inter Milan saat ini. Tabiat Ibra itu juga disadari Galliani yang mengaku siap jika kelak Ibra juga akan melancarkan serangan ke kubu Milan.
"Ini jelas bahwa dia punya sisi psikologis dan mungkin kelak dia akan melancarkan pukulan ke arah saya besok. Tapi segalanya berjalan baik-baik saja sejauh ini," lanjutnya.
"Dia (Ibra) pemain luar biasa. Dia punya karisma dan teknik yang kuat," pungkas orang kepercayaan Silvio Berlusconi ini. (
No comments:
Post a Comment